Makalah Maluku Angkat Senjata
Contoh makalah maluku angkat senjata?
1. Contoh makalah maluku angkat senjata?
Jawaban:
karena pada masa pemerintahan hindia belanda, keadaan berubah daripada masa pemerintahan thomas stamford raffles, kegiatan monopoli maluku diperketat. hindia belanda memaksa agar hasil bumi mereka di serahkan pada pemerintah hindia belanda untuk mengisi kas yang kosong.
oleh katena itu rakyat maluku melakukan serangan rahasia dipulau haruku.
jadi kesimpulannya rakyat maluku angkat senjata karena monopoli maluku diperketat serta akan menimbulkan beban rakyat sehingga rakyat maluku angkat senjata
oleh Adira kelas 6 sekolah dasar
Penjelasan:
semoga membantu good luck!!...
Jawaban:
Awal angkat senjata dimulai saat masuknya Portugis di tahun 1521 di wilayah Ternate
Penjelasan:
maaf kalo salah ya ☺️☺️☺️☺️
2. gimana buat makalah tentng angkat senjata maluku
1)buat cover (serta kelompok,jika ada)
2) buat pendahuluan
3) buat latar belakang tentang mengapa terjadinya angkatan senjata maluku
4)cari materi dan data yang di dapat dari internet
3. Mengapa maluku angkat senjata?
karena maluku sangat menginginkan kekuasaan untuk menguasai Indonesia karena maluku ingin mengalahkan para penjajah agar tidak menggangu indonesia
4. maluku angkat senjata
Teruz apa yang di tanyakan.?maksud anda apa? soalnya mana?
5. hal hal yang dapat di petik dari maluku angkat senjata
Portugis berhasil memasuki Kepulauan Maluku pada tahun 1521. Mereka memusatkan aktivitasnya di Ternate. Tidak lama berselang orangorang Spanyol juga memasuki Kepulauan Maluku dengan memusatkan kedudukannya di Tidore. Terjadilah persaingan antara kedua belah pihak. Persaingan itu semakin tajam setelah Portugis berhasil menjalin persekutuan dengan Ternate dan Spanyol bersahabat dengan Tidore. Pada tahun 1529 terjadi perang antara Tidore melawan Portugis. Penyebab perang ini karena kapal-kapal Portugis menembaki jung-jung dari Banda yang akan membeli cengkih ke Tidore. Tentu saja Tidore tidak dapat menerima tindakan armada Portugis. Rakyat Tidore angkat senjata. Terjadilah perang antara Tidore melawan Portugis. Dalam perang ini Portugis mendapat dukungan dari Ternate dan Bacan. Akhirnya Portugis mendapat kemenangan.
6. ringkasan maluku angkat senjata
karena pada pemerintahan hindia belanda, keadaan berubah daripada masa pemerintahan raffles di maluku. kegiatan monopoli di maluku di perketat. dengan demikian beban rakyat semakin berat. selain penyerahan wajib, masih juga harus di kenai kewajiban kerja paksa, penyerahan ikan asin, dendeng, dan kopi. kalau ada penduduk yang melanggar akan di tindak tegas. ditambah lagi desas desus bahwa guru akan di berhentikan sebagi penghematan, para pemuda akan dikumpulkan untuk di jadikan tentara di luar maluku, di tambah dengan sikap arogan residen saparau. hal ini sangat mengecewakan rakyat maluku.
menanggapi kondisi yg demikian para tokoh & pemuda melakukan serangkain pertemuan rahasia. senagai contoh telah di adakan pertemuan rahasia di pulau haruku. Dalam pertemuan itu di simpulkan bahwa rakyat maluku tidak ingin terus menderita di bawah keserakahan dan kekejaman belanda. oleh karna itu, perlu mngadakan perlawanan menentang kebijakan belanda. Residen saparau harus di bunuh. Sebagai pemimpin perlawanan di percayakan kepada thomas matulessy yang kemudian di kenal dengan pattimura
7. maluku angkat senjata
apasih. gaje banget.......
8. apa inti dari maluku angkat senjata
Ingin memisahkan diri dari NKRI dengan mendirikan negara baru
9. Apakah dampak dari Maluku angkat senjata?
dampaknya adalah penjajah terusir dari maluku serta dapat membuat para penjaja gugur di tanah maluku
selelsai
10. maluku angkat senjata
panah ....hshjsjxj maaf ada huruf yg gak jelas soalnya disuruh 20 huruf hehe
11. kesimpulan maluku angkat senjata
karena adanya adu domba.
12. penyebab maluku angkat senjata
Portugis berhasil memasuki Kepulauan Maluku pada tahun 1521. Mereka memusatkan aktivitasnya di Ternate. Tidak lama berselang orangorang Spanyol juga memasuki Kepulauan Maluku dengan memusatkan kedudukannya di Tidore. Terjadilah persaingan antara kedua belah pihak. Persaingan itu semakin tajam setelah Portugis berhasil menjalin persekutuan dengan Ternate dan Spanyol bersahabat dengan Tidore. Pada tahun 1529 terjadi perang antara Tidore melawan Portugis. Penyebab perang ini karena kapal-kapal Portugis menembaki jung-jung dari Banda yang akan membeli cengkih ke Tidore. Tentu saja Tidore tidak dapat menerima tindakan armada Portugis. Rakyat Tidore angkat senjata. Terjadilah perang antara Tidore melawan Portugis. Dalam perang ini Portugis mendapat dukungan dari Ternate dan Bacan. Akhirnya Portugis mendapat kemenangan.
Dengan kemenangan ini Portugis menjadi semakin sombong dan sering berlaku kasar terhadap penduduk Maluku. Upaya monopoli terus dilakukan. Maka, wajar jika sering terjadi letupan-letupan perlawanan rakyat. Sementara itu untuk menyelesaikan persaingan antara Portugis dan Spanyol dilaksanakan perjanjian damai, yakni Perjanjian Saragosa pada tahun 1534. Dengan adanya Perjanjian Saragosa kedudukan Portugis di Maluku semakin kuat. Portugis semakin berkuasa untuk memaksakan kehendaknya melakukan monopoli perdagangan rempah-rempah di Maluku. Kedudukan Portugis juga semakin mengganggu kedaulatan kerajaan-kerajaan yang ada di Maluku. Pada tahun 1565 muncul perlawanan rakyat Ternate di bawah pimpinan Sultan Khaerun/Hairun. Sultan Khaerun menyerukan seluruh rakyat dari Irian/Papua sampai Jawa untuk angkat senjata melawan kezaliman kolonial Portugis. Portugis mulai kewalahan dan menawarkan perundingan kepada Sultan Khaerun. Dengan pertimbangan kemanusiaan, Sultan Khaerun menerima ajakan Portugis Perundingan dilaksanakan pada tahun 1570 bertempat di Benteng Sao Paolo. Ternyata semua ini hanyalah tipu muslihat Portugis. Pada saat perundingan sedang berlangsung, Sultan Khaerun ditangkap dan dibunuh. Apa yang dilakukan Portugis kala itu sungguh kejam dan tidak mengenal perikemanusiaan. Demi keuntungan ekonomi Portugis telah merusak sendi-sendi kehidupan kemanusiaan dan keberagamaan.
Setelah Sultan Khaerun dibunuh, perlawanan dilanjutkan di bawah pimpinan Sultan Baabullah (putera Sultan Khaerun). Melihat tindakan Portugis yang tidak mengenal nilai-nilai kemanusiaan, semangat rakyat Maluku untuk melawannya semakin berkobar. Seluruh rakyat Maluku berhasil dipersatukan termasuk Ternate dan Tidore untuk melancarkan serangan besar-besaran terhadap Portugis. Akhirnya Portugis dapat didesak dan pada tahun 1575 berhasil diusir dari Ternate. Orang-orang Portugis kemudian melarikan diri dan menetap di Ambon sampai tahun 1605. Tahun itu Portugis dapat diusir oleh VOC dari Ambon dan kemudian menetap di Timor Timur.
13. penyebab maluku angkat senjata
Kelas: XI
Mata Pelajaran: IPS/Sejarah
Materi: Masa Penjajahan Portugis
Kata Kunci: Ternate
Jawaban Pendek:
Penyebab Maluku angkat senjata adalah karena serangan kapal-kapal Portugis terhadap perahu jung dari Banda yang mengangkut rempah-rempah, membunuh Sultan Khairun dari Ternate dan upaya Portugis memonopoli perdagangan rempah-rempah di Maluku.
Jawaban panjang:
Portugis pertama kali datang ke Maluku ketika Antonio de Abreu mencapai Maluku dari kota Malaka yang baru saja ditaklukkan Portugis. De Abreu datang dengan tiga kapal, dalam perjalanan eksplorasi ke Maluku. Dia memimpin ekspedisi Eropa pertama untuk mencapai Timor dan Kepulauan Maluku, di Indonesia pada tahun 1512.
Portugis berhasil mendirikan benteng di Ternate dengan memanfaatkan pertentangan antara Kesultanan Ternate dengan Kesultanan Tidore. Dengan benteng ini Portugis berupaya memaksakan monopoli atas rempah-rempah. Portugis memaksa pedagang Maluku untuk menjual rempah-rempah yang mereka hasilkan dengan harga serendah-rendahnya dan akan menyerang perahu Maluku yang menolak.
Pada tahun 1570, sultan Ternate saat itu diundang untuk menandatangani perjanjian baru oleh Gubernur Portugis, Lopez de Mesquita, namun, Sultan Khairun malah dibunuh. Karena itu, putra Sultan Khairun, Sultan Babullah, menyerang Portugis dalam perang selama tujuh tahun.
Dalam peperangan ini, benteng Portugis diambil oleh Ternate dan pada tahun 1577 orang Ternate berhasil mengusir Portugis keluar dari wilayah tersebut. Setelah perang, benteng tersebut dijadikan Sultan Ternate sebagai tempat tinggal. Pada saat ini, benteng tersebut masih ada dan bernama Benteng Tolukko.
14. apa maksud dari maluku angkat senjata ?
Angkat Senjata = Membela,membantu atau Menentang.
Maluku Angkat Senjata ( Jika Diliat dari konteksnya maka maksud kata2 tersebut adalah "Maluku Akan Menentang"
15. Jelaskan tentang maluku angkat senjata
Portugis berhasil memasuki Kepulauan Maluku pada tahun 1521. Mereka memusatkan aktivitasnya di Ternate. Tidak lama berselang orangorang Spanyol juga memasuki Kepulauan Maluku dengan memusatkan kedudukannya di Tidore. Terjadilah persaingan antara kedua belah pihak. Persaingan itu semakin tajam setelah Portugis berhasil menjalin persekutuan dengan Ternate dan Spanyol bersahabat dengan Tidore. Pada tahun 1529 terjadi perang antara Tidore melawan Portugis.
Penyebab perang ini karena kapal-kapal Portugis menembaki jung-jung dari Banda yang akan membeli cengkih ke Tidore. Tentu saja Tidore tidak dapat menerima tindakan armada Portugis. Rakyat Tidore angkat senjata. Terjadilah perang antara Tidore melawan Portugis. Dalam perang ini Portugis mendapat dukungan dari Ternate dan Bacan.
Akhirnya Portugis mendapat kemenangan. Dengan kemenangan ini Portugis menjadi semakin sombong dan sering berlaku kasar terhadap penduduk Maluku. Upaya monopoli terus dilakukan. Maka, wajar jika sering terjadi letupan-letupan perlawanan rakyat. Sementara itu untuk menyelesaikan persaingan antara Portugis dan Spanyol dilaksanakan perjanjian damai, yakni Perjanjian Saragosa pada tahun 1534. Dengan adanya Perjanjian Saragosa kedudukan Portugis di Maluku semakin kuat. Portugis semakin berkuasa untuk memaksakan kehendaknya melakukan monopoli perdagangan rempah-rempah di Maluku.
Kedudukan Portugis juga semakin mengganggu kedaulatan kerajaan-kerajaan yang ada di Maluku. Pada tahun 1565 muncul perlawanan rakyat Ternate di bawah pimpinan Sultan Khaerun/Hairun. Sultan Khaerun menyerukan seluruh rakyat dari Irian/Papua sampai Jawa untuk angkat senjata melawan kezaliman kolonial Portugis. Portugis mulai kewalahan dan menawarkan perundingan kepada Sultan Khaerun. Dengan pertimbangan kemanusiaan, Sultan Khaerun menerima ajakan Portugis Perundingan dilaksanakan pada tahun 1570 bertempat di Benteng Sao Paolo. Ternyata semua ini hanyalah tipu muslihat Portugis. Pada saat perundingan sedang berlangsung, Sultan Khaerun ditangkap dan dibunuh. Apa yang dilakukan Portugis kala itu sungguh kejam dan tidak mengenal perikemanusiaan. Demi keuntungan ekonomi Portugis telah merusak sendi-sendi kehidupan kemanusiaan dan keberagamaan.
Setelah Sultan Khaerun dibunuh, perlawanan dilanjutkan di bawah pimpinan Sultan Baabullah (putera Sultan Khaerun). Melihat tindakan Portugis yang tidak mengenal nilai-nilai kemanusiaan, semangat rakyat Maluku untuk melawannya semakin berkobar. Seluruh rakyat Maluku berhasil dipersatukan termasuk Ternate dan Tidore untuk melancarkan serangan besar-besaran terhadap Portugis. Akhirnya Portugis dapat didesak dan pada tahun 1575 berhasil diusir dari Ternate. Orang-orang Portugis kemudian melarikan diri dan menetap di Ambon sampai tahun 1605. Tahun itu Portugis dapat diusir oleh VOC dari Ambon dan kemudian menetap di Timor Timur.
Serangkaian rakyat terus terjadi terhadap Portugis maupun VOC yang melakukan tindakan kejam dan sewenang-wenang kepada rakyat. Misalnya pada periode tahun 1635-1646 terjadi serangan sporadis dari rakyat Hitu yang dipimpin oleh Kakiali dan Telukabesi. Perlawanan rakyat ini juga meluas ke Ambon. Tahun 1650 perlawanan rakyat juga terjadi di Ternate yang dipimpin oleh Kecili Said. Sementara perlawanan secara gerilya terjadi seperti di Jailolo. Namun berbagai serangan itu selalu dapat dipatahkan oleh kekuatan VOC yang memiliki peralatan senjata lebih lengkap. Rakyat terus mengalami penderitaan akibat kebijakan monopoli rempah-rempah yang disertai dengan Pelayaran Hongi.
Pada tahun 1680, VOC memaksakan sebuah perjanjian baru dengan penguasa Tidore. Kerajaan Tidore yang semula sebagai sekutu turun statusnya menjadi vassal VOC, dan sebagai penguasa yang baru diangkatlah Putra Alam sebagai Sultan Tidore (menurut tradisi kerajaan Tidore yang berhak sebagai sultan semestinya adalah Pangeran Nuku). Penempatan Tidore sebagai vassal atau daerah kekuasaan VOC telah menimbulkan protes keras dari Pangeran Nuku. Akhirnya Nuku memimpin perlawanan rakyat. Timbullah perang hebat antara rakyat Maluku di bawah pimpinan Pangeran Nuku melawan kekuatan kompeni Belanda (tentara VOC). Sultan Nuku mendapat dukungan rakyat Papua di bawah pimpinan Raja Ampat dan juga orang-orang Gamrange dari Halmahera. Oleh para pengikutnya, Pangeran Nuku diangkat sebagai sultan dengan gelar Tuan Sultan Amir Muhammad Syafiudin Syah. Sultan Nuku juga berhasil meyakinkan Sultan Aharal dan Pangeran Ibrahim dari Ternate untuk bersama-sama melawan VOC. Bahkan dalam perlawanan ini Inggris juga memberi dukungan terhadap Sultan Nuku. Belanda kewalahan dan tidak mampu membendung ambisi Nuku untuk lepas dari dominasi Belanda. Sultan Nuku berhasil mengembangkan pemerintahan yang berdaulat melepaskan diri dari dominasi Belanda di Tidore sampai akhir hayatnya (tahun 1805).
Posting Komentar untuk "Makalah Maluku Angkat Senjata"